Wednesday, 10 June 2015

HAKIKAT MANUSIA

HAKIKAT MANUSIA



       Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  
       Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
      Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia sebagai individu bersifat nyata, yaiut mereka berupaya untuk selaliu merealisasikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya.  Hal tersebut akan terus menerus berkembang menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan yang dialaminya dan pertumbuhan yang ada pada dirinya. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.  Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

      Manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk hidupnya di dunia. Akal dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal dan pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh dari sistem perlambangan adalah bahasa
       Kata “kebudayaan” berasal dari (bahasa sanskerta) buddhayah yang merupakan bentuk  jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Kemudian, kebudayaan diartikan sebagai hal –  hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Menurut E. B. Tylor, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
       Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.


PERUBAHAN KEBUDAYAAN

       Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran.  Perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat bersangkutan disebut perubahan kebudayaan. Pengertian lainnya yaitu perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan. Definisi perubahan (dinamika) kebudayan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut.
1. Kingsley Davis : perubahan kebudayaan adalah perubahan– perubahan yang terjadi dalamstruktur dan fungsi masyarakat.

2. Gillin dan Gillin : perubahan kebudayaan adalah suatu variasi dari cara–cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan – penemuan baru dalam masyarakat.
3. Selo Soemardjan : perubahan kebudayaan adalah segala perubahan – perubahan pada lembagakemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai–nilai, sikap dan pola perilaku di antar kelompok– kelompok dalam masyarakat. 
      Faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan itu dapat berasal dari dalam masyarakatsendiri, dan juga dapat datang dari luar masyarakat.
a. Sebab-sebab Perubahan Sosial yang Berasal dari dalam Masyarakat (Sebab Intern)
 1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
 2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.
 b. Sebab-sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya dan mendiami tempat tinggal yang baru. Mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
 3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser
     Perubahan kebudayaa manusia memberikan berbagai dampak dalam kehidupan manusia. Dampak positif misalnya adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemikirian masyarakat Indonesia yang awalnya masih tradisonal dan tertutup sekarang menjadi lebih terbuka dan menerima berbagai pengetahun baru, terutama dari kaum barat. Masyarakat Indonesia jadi berpemikiran lebih maju, menempuh pendidikan dan berkreasi membuat teknologi baru.
     Selain dampak positif, ada juga dampak negatif dari adanya perubahan sosial. Salah satu contohnya adalah perubahan gaya hidup. Kebudayaan masyakarat Indonesia dan kaum timur lainnya, terbiasa hidup rukun dalam suasana kebersamaan, Orang yang lebih muda pun harus menghormati orang yang lebih tua. Akan tetapi dengan adanya pengaruh kebudayaan barat, banyak masyarakat Indonesia yang memilih menjadi individualis, hidup hanya mementingkan diri sendiri, dan tidak peduli adanya perbedaan umur. 





No comments:

Post a Comment