Monday, 28 December 2015

UTS Bagi Mahasiswa


Image from: http://purwokerto.lp3i.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/UKOMP.jpg


UTS adalah kependekan dari ulangan tengah semester. Selain UTS, di dalam dunia pendidikan juga dikenal ulangan lain yaitu UAS atau ulangan akhir semester. Ulangan tersebut (menurut www.artikata.com) adalah ujian untuk mengetahui kemampuan murid-murid tentang bagian pelajaran yg sudah diajarkan.
Dari kedua ulangan yang telah disebutkan (UTS dan UAS), yang membedakan keduanya adalah waktu pelaksanaan dan jangkauan materi pembelajarannya. Ualngan akhir semester jelas adalah ulangan yang dilakukan pada akhir semester, untuk menguji keseluruhan hasil belajar mahasiswa dalam satu semester penuh. Hasilnya UAS ini nantinya akan langsung diperhitungkan dan hasilnya ditampilkan sebagai IPK. Sedangkan ulangan tengah semester umumnya dilakukan pada pertengahan semester, yang mana ulangannya hanya mencakup materi separuh semester. Cukup banyak judul materi yang diujikan dalam UTS namun hasilnya tidak langsung tampak bepengaruh pada IPK. Hal ini membuat sebagian mahasiswa untuk meremehkah UTS.
 Karena ketidaktampakannya pengaruh dari hasil UTS, ada saja mahaiswa yang tidak mementingkan UTS. Ia tidak akan peduli bagaimana ia akan menghadapi UTS. Fungsi UTS untuk menguji kemampuan diri cenderung diremehkan.  Bagi sebagian mahasiswa itu, mengikuti UTS hanyalah membuang-buang waktu sehingga mereka pikir mereka tak perlu mengikuti UTS.
Sebaliknya, ada juga mahasiswa yang sangat peduli dengan kehadirannya saat UTS. UTS dianggap  salah satu momentum penting dalam suatu periode ajaran. Karena pentingnnya UTS itu, ada saja mahasiswa yang beranggapan bahwa yang kehadiran yang paling esesnsial adalah kehadiran saat UTS, sedangkan kehadirannya pada perkuliahan sehari-hari itu kurang dibutuhkan. Kemudian karena anggapan hanya dipentingkannya kehadiran saat UTS, mereka juga mengikuti UTS dengan sebisanya, tanpa bermodalkan pembelajaran yang maksimal. Pada akhirnya mereka akan menyelesaikan UTS sekedarnya, atau lebih buruknya, dengan mengandalkan rezeki dari teman yang duduk didekatnya.
Sebaiknya dipikirkan kembali apakah UTS masih perlu dilakukan di kalangan mahasiswa atau tidak. Karena baik dipentingkan atau tidak,  UTS telah banyak disalahpami makna tujuannya oleh mahasiswa. Makna tujuan UTS yang sesungguhnya, yaitu untuk “mengetahui kemampuan sejauh mana setelah belahar setengah semester” cenderung digantikan dengan “mendapatkan nilai untuk setengah semester”. Mungkin lebih baik UTS ini digantikan dengan konsep ulangan yang dilakukan setiap selesainya satu judul materi, yang cenderung tidak terjadwal dengan formal.
 Alasan sebaiknya dilakukan setelah selesainya satu judul materi atau bab adalah agar mahasiswa dapat lebih fokus belajar dan memahami suatu topik bahasan tertentu. UTS yang luas cakupan materinya, justru menekan mahasiswa untuk bisa menjawab beragam pertanyaan (yang sumber jawabannya bisa dari mana-mana), padahal waktu yang diberikan untuk mempelajari semua materi itu serta waktu yang disediakan saat UTS untuk tidaklah sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar memahami seluruh materi tersebut. Karena itulah, terkadang ada saja soal UTS yang kurang diapahami atau tidak sempat dikerjakan oleh mahasiswa. Hal ini dapat mendorong mahasiswa untuk mencontek atau bekerjasama saat UTS.
Kemudian alasan mengapa ulangan tersebut sebaiknya tidak terjadwal dengan formal. Jika terjadwal dengan formal, mahasiswa akan menganggap UTS itu sebagai momentum, yang secara formalitas wajib diikuti. Mahasiswa akan cenderung mementingkan kehadirannya saat UTS saja. Adanya “absebsi” pada UTS lebih dipentingkan daripada adanya “kegiatan mengukur kemampuan dari pembelajaran” saat UTS. Dengan itu, mahasiswa cenderung hanya akan mempersiapkan diri dan belajar  hanya saat menjelang momen ujian tersebut.
Demikian bebagai pandangan mengenai UTS bagi mahasiswa. Saya harap untuk saat ini, UTS bisa dimaknai dan dilakukan oleh mahasiswa sesuai tujuan yang sebenarnya. Semoga saja konsep UTS ini nantinya bisa diperbaiki agar benar-benar menjadi ulangan yang mengukur kemampuan mahasiswa.

No comments:

Post a Comment